Kisah Mistis: KERIS SEMAR MESEM
Hampir semalaman ia duduk bersimpuh. Jangankan Mibah Lodang, bayangan hantu pun tak ada. Tidak ada seorang pun yang dijumpainya sehingga hampir habis kesadaran Prapto. Namun tekadnya yang kuat membuatnya tetap bertahan, menunggu apa yang akan terjadi.
Di tengah keputusasaan yang menerpanya, tiba-tiba dilihatnya seberkas sinar dari bawah pohon beringin dekat makam tersebut. Ditatapnya terus sinar berwarna merah kebiruan tersebut sesaat kemudian, sinar tersebut lenyap dan suasana kembali gelap…
Dengan sekuat tenaga dibantingnya mangkok bakso di tangannya. Pyaaaar… Suara mangkok pecah jatuh berderaian di atas lantai tempat Prapto berjualan bakso. Prapto kemudian terduduk lesu di kursi panjang. Digaruknya kemudian kepalanya yang tidak gatal tersebut. Matanya menerawang entah kemana.
Siti hanya bisa menghela nafas melihat tingkah laku suaminya. Sebagai wanita yang nerimo, ia cuma bisa terdiam. Kemudian dengan sangat hati-hati, dipungutinya pecahan mangkok bakso tersebut.
“Sabar Mas. Namanya orang berjualan kan belum tentu laku,” ucapnya menghibur sang suami. “Lagipula saingan kita, sesama penjual bakso kan juga banyak,” sambungnya lagi seraya membawa pecahan mangkok bakso untuk dibuangnya di tempat sampah.
Mendengar perkataan istrinya tersebut Prapto terdiam. Dilihatnya wajah Siti yang kini duduk di sampingnya. Sudah lima tahun usia pernikahan mereka, dengan setia Siti selalu menemaninya. Walaupun pekerjaan suaminya serabutan, namun Siti tetap dengan setia mendampinginya. Dari berjualan es, angsle maupun sate ayam.
Usaha jualan yang mereka rintis, entah kenapa tidak pernah berhasil. Terakhir kini mereka mencoba berjualan bakso. Namun usaha yang baru mereka lakukan tersebut tidaklah membawa hasil yang sesuai dengan harapan. Setiap hari jualan mereka sepi dari pembeli. Hari ini pun, mulai siang hingga larut malam hanya dua orang pembeli yang mampir di warung bakso mereka.
“Kita tidak bisa terus-terusanseperti ini, Sit,” ucap Prapto pelan kepada sang istri.
“Maksud Mas?” Siti kembali bertanya.
“Aku berniat untuk tirakat di pesarean Mbah Lodang,” jawab Prapto.”Barangkali dengan melakukan tirakat di situ aku dapat memperbaiki ekonomi kita.”
Siti hanya bisa menjawab lugu “Kenapa kita tidak memohon saja kepada Gusti Allah saja Mas? Bukankah menurut ajaran agama dengan meminta di kuburan kita sama dengan melakukan perbuatan syirik,” tegas Siti.
“Aku sudah capek Sit, hidup dalam kemiskinan. Tiap kali aku berdoa namun tiada ada hasilnya.” Prapto mengeluh mengungkapkan segala kekesalan hatinya.
“Mungkin Gusti Allah belum mengabulkan pinta Mas.” Siti berusaha menyabarkan suaminya.
Tanpa memperdulikan ucapan Siti, Prapto bangkit dari tempat duduknya kemudian berjalan ke depan kedai. Ditutupnya pintu kedai tersebut. Siti yang lugu hanya terdiam melihat tingkah sang suami.
Malam Jum’at nya dengan berbekal bunga dan menyan yang telah dipersiapkan, tampak Prapto duduk bersimpuh di hadapan makam Mbah Lodang. Dengan khusuk dipanjatkannya permohonan kepada Mbah Lodang. Tokoh yang dianggap cikal bakal desa tempat Prapto berdiam.
Hampir semalaman ia duduk bersimpu jangankan Mbah Lodang bayangkan hanti pun tak ada. Tak ada seorang pun yang dijumpainya. Hampir habis kesabaran Prapto dibuatnya. Namun tekadnya yang kuat membuatnya tetap bertahan, menunggu apa yang akan terjadi. Di tengah keputusasaan yang menerpanya, tiba-tiba dilihatnya seberkas sinar tampak kelihatan dari bawah pohon beringin dekat makam tersebut. Ditatapnya terus sinar berwarna merah kebiruan tersebut. Sesaat kemudian, sinar tersebut lenyap. Dan suasana kembali gelap.
Dengan hati-hati Prapto berjalan ke arah tempat benda yang bersinar tersebut. Sesampainya di tempat tersebut, dilihatnya sebuah benda tampak tergolek di antara rerumputan liar. Dipungutnya benda kecil tersebut, ternyata sebuah keris kecil yang berbentuk seperti semar dan terbuat dari kuningan. Di sekujur badan keris tersebut tampak tulisan-tulisan semacam kaligrafi. Prapto merasa gembira sekali, tirakatnya telah berhasil dan langkahnya untuk memperbaiki ekonomi telah direstui oleh Mbah Lodang.
Ternyata keris berbentuk semar tersebut merupakan keris yang selama ini dikenal dengan nama keris semar mesem. Keris tersebut dianggap mempunyai tuah untuk pengasihan ataupu penglarisan. Dengan berbekal keris yang dimilikinya tersebut, perlahan namun pasti usaha bakso yang dikelola oleh Prapto mulai menampakkan hasilnya. Warung yang semula sepi dan tidak diminati oleh pembeli kini terlihat mulai didatangi ramai oleh para pembeli yang teriihat datang silil berganti.
Dan usaha yang dimiliki oleh Prapto pu berkembang dengan pesat. Dan hampir tiap malam Jum’at ia harus melakukan ziarah ke kuburan Mbah Lodang. Sebagai syarat agar kekuatan yang dimiliki keris yang didapatnya dari makam Mbah Lodar tersebut tetap langgeng. Keris semar mesem yang diperolehnya pun harus sela diolesi oleh minyak serimpi pada waktu hari tertentu.
Tetapi seiring dengan berkembangnya usaha bakso yang dimiliki oleh Prapto, ia sendiri pun juga mulai mengalami perubahan. Prapto yang dulunya adalah Suami yang sangat setia dan menyayangi istrinya, kini berubah drastis menjadi sesosok suami yang mata keranjang dan suka main perempuan.
Entah apakah itu karena pengaruh keris semar mesem yang dimilikinya yang mengandung tuah perigasihan, karena setiap perempuan yang dekat dengannya selalu terpikat dengan Prapto. Tak jarang mereka berusaha mengajak Prapto berkencan sampai ke luar kota. Siti yang memang lugu kini hanya bisa menangis, melihat perubahan dan tingkah laku suaminya yang tidak seperti dahulu lagi.
Ustad Sidik yang masih merupakan saudara dari Siti juga melihat perubahan tingkah laku Prapto. Iparnya yang dulu alim dan pendiam kini berubah total telah menjadi pria yang suka main perempuan. Bahkan mulai terpengaruh minumminuman keras. Prapto sekarang ibarat arjuna yang hidupnya selalu dikelilingi oleh para wanita cantik yang tergila-gila kepadanya.
Ustad Sidik merasa heran mendengar perubahan tingkah laku Prapto semenjak memiliki keris semar mesem yang diperolehnya dari makam Mbah Lodang. Hampir tiap malam Jum’at Legi Prapto mengalami kesurupan. Dan anehnya tiap kali ia kesurupan selalu berjalan-jalan dan tangannya menari-nari menirukan gaya semar yang sedang berjalan.
Suatu saat melihat tingkah laku Prapto yang sedang kesurupan tersebut, ustad Sidik yang mendengar laporan dari Siti memutuskan untuk merugyah Prapto. Dalam kondisi kesurupan Prapto mulutnya meracau-racau tidak jelas. Sesaat setelah dibacakan ayat-ayat suci, makhluk halus yang menyurupi tubuh Prapto merontaronta. Kemudian Prapto pun terdiam lemas.
Ternyata karena tingkah lakunya yang musyrik dan menyekutukan Tuhan menyebabkan sesosok genderuwo yang ” selama ini berdiam di makam Mbah Lodang tertarik kepada Prapto pada waktu menjalankan ritual di makam Mbah Lodang tersebut dan genderuwo tersebut lalu masuk ke dalam tubuh Prapto dengan perantaraan keris semar mesem yang dimilikinya.
Tanpa disadari oleh Prapto dengan bantuan genderuwo yang masuk ke dalam keris Semar Mesem usaha bakso yang dimiliki Prapto semakin laris, namun konsekuensinya tubuhnya telah menjadi sarana dari genderuwo tersebut untuk melakukan aktivitasnya. Tidak ada yang cuma-cuma dari mereka yang bersekutu dengan makhluk halus. Sebab makhluk halus memang mempunyai tujuan satu yaitu menyesatkan umat manusia di muka bumi ini. Wallahu a’lam bissawab. ©️KyaiPamungkas.

KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: dukun.asia
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)