Setiap manusia pasti pernah mengalami rasa frustasi, keluh kesah sepanjang waktu dan nyaris mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan masalah yang tak kunjung usai. Berbagai cobaan datang mendera dan terjadi secara berurutan tanpa tahu kapan hal itu akan berakhir Meski sekuat tenaga dia mencoba untuk menerimanya sebagai bagian dari proses kehidupan, sebagai cobaan Yang Maha Memberi, namun tak urung, tanpa sadar kemudian keluar umpatan dan makian pada dirinya, bahkan pada Tuhan.
Sebagai manusia yang beriman tentunya kita harus percaya apa yang terjadi dan kita alami sepenuhnya kehendak Tuhan. Bisa saja berbagai kendala dan musibah itu sebagai ujianbagian dari proses, agar diri kita bisa naik kelas, menjadi manusia yang sabar dan mawas diri. Bisa juga sebagai peringatan agar kita segera memperbaiki diri karena selama ini tingkah laku maupun tutur kata kita telah menyakitkan bahkan merugikan orang lain. Pada tahap ini kita mestinya menerima musibah itu dengan lapang dada dan menterjemahkannya sebagai perhatian dan kasih sayang Tuhan kepada hambaNya. Bayangkan jika Tuhan sudah marah dan tidak memperdulikan lagi tingkah kita. Maka azablah yang kelak akan kita terima. Nauzubillahminzalik…
Namun tidak ada salahnya juga andai kita memaknai berbagai musibah dan kendala yang ada sebagai bagian untuk intropeksi diri. Melihat ke dalam diri kita karena barangkali ada aura negatif atau sengkolo dalam diri kita. Sengkolo bukan hanya melulu datang dari perbuatan kita, namun bisa juga akibat perbuatan orang tua kita. Misalnya karena dulu orang tua kita melakukan perbuatan yang tercela dan dosanya ikut terbawa dalam diri kita. Atau bisa juga kerana sumpah serapah orang lain yang marah karena tingkah laku orang tua kita.
Kasus semacam itu seringkali terjadi. Misalnya, pada suatu ketika orang tua kita melecehkan atau menghina orang lain. Lalu orang yang dihina itu membalasnya dengan sumpah, “aku sumpahin anak kamu kelak susah dapat jodoh!” Karena sumpah itu diucapkan dengan sepenuh hati, dengan batin yang teraniaya, bisa saja sumpahnya diljabah oleh Tuhan dan akibatnya anaknya benar-benar susah bertemu jodoh.
Tidak ada buruknya manakala kita mencoba untuk membersihkan diri melalui cara-cara yang tidak menyimpang dari agama. Ritual sengkolo tidak lebih dari upaya untuk membersihkan diri tanpa menghilangkan kepercayaan bahwa semua yang terjadi, yang kita alami adalah sematamata atas kehendak Tuhan. Proses ruwat sengkolo hanya proses, sebuah ikhtiar. Bukankan tiap-tiap manusia diwajibkan untuk berikhtiar untuk mengambil/menjemput takdir baik rejeki maupun jodoh yang telah ditentukan oleh Tuhan?
Dari uraian di atas tentu saja kita harus tetap tawakal, lalu berikhtiar dan menjauhkan diri dari rasa putus asa, apalagi menyalahkan Tuhan. Semoga sajian tentang ruwat sengkolo dalam edisi kali ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua. @Kyai Pamungkas
KYAI PAMUNGKAS PARANORMAL (JASA SOLUSI PROBLEM HIDUP) Diantaranya: Asmara, Rumah Tangga, Aura, Pemikat, Karir, Bersih Diri, Pagar Diri, dll.
Kami TIDAK MELAYANI hal yg bertentangan dengan hukum di Indonesia. Misalnya: Pesugihan, Bank Gaib, Uang Gaib, Pindah Janin/Aborsi, Judi/Togel, Santet/Mencelakakan Orang, dll. (Bila melayani hal di atas = PALSU!)
NAMA DI KTP: Pamungkas (Boleh minta difoto/videokan KTP. Tidak bisa menunjukkan = PALSU!)
NO. TLP/WA: 0857-4646-8080 & 0812-1314-5001
(Selain 2 nomor di atas = PALSU!)
WEBSITE: dukun.asia
(Selain web di atas = PALSU!)
NAMA DI REKENING/WESTERN UNION: Pamungkas/Niswatin/Debi
(Selain 3 nama di atas = PALSU!)
ALAMAT PRAKTEK: Jl. Raya Condet, Gg Kweni No.31, RT.01/RW.03, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
(Tidak buka cabang, selain alamat di atas = PALSU!)